Contoh Kalimat Majemuk Setara dan Bertingkat beserta Penjelasannya

Guruberbahasa.com - Contoh Kalimat Majemuk Setara dan Bertingkat 

 

Kalimat Majemuk Setara


Kalimat yang hubungan antara unsur-unsurnya bersifat sederajat atau setara dikenal dengan kalimat majemuk setara. Kalimat majemuk setara ini dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan kata penghubung yang digunakan. 

a. Kalimat majemuk setara pertentangan. 

Ciri-cirinya adalah menggunakan kata penghubung tetapi dan melainkan. 
Contoh:   
- Anakku baru sekolah TK, tetapi dia sudah bisa membaca koran.   
- Saya tidak membaca majalah itu, melainkan hanya melihat gambar sampulnya saja. 

b. Kalimat majemuk setara penjumlahan. 

Ciri-cirinya adalah ditandai dengan kata penghubung lalu, dan, kemudian. 
Contoh:   
- Ibu menggoreng ikan dan aku mencuci piring. 

c. Kalimat majemuk setara pemilihan. 

Cirinya adalah ditandai dengan menggunakan kata penghubung atau. 
Contoh:  
- Beliau sedang marah atau melamun?

 

Kalimat Majemuk Bertingkat


Kalimat yang hubungan antara unsur-unsurnya tidak sederajat, di mana salah satu unsurnya ada yang menduduki induk kalimat, sedangkan unsur yang lainnya sebagai anak kalimat dikenal dengan kalimat majemuk bertingkat.

Berikut ini adalah jenis-jenis kalimat majemuk bertingkat. 

a. Kalimat majemuk hasil, yang ditandai dengan konjungsi makanya. 
Contoh:  - Jalan ini licin, makanya kamu jatuh. 

b. Kalimat majemuk hubungan kenyataan, ditandai oleh konjungsi padahal, sedangkan. 
Contoh:  - Para tamu sudah datang, sedangkan kita belum siap. 

c. Kalimat mejemuk hubungan cara, ditandai dengan kata penghubung dengan. 
Contoh:  - Dengan cara dijinjing, tas itu ia bawa pulang. 

d. Kalimat majemuk hubungan atributif, ditandai dengan konjungsi yang. 
Contoh:  - Perempuan yang berkerudung itu adalah pembicaranya. 

e. Kalimat mejemuk hubungan penjelasan, ditandai oleh kata penghubung bahwa, yaitu. 
Contoh:  Dalam riwayat hidupnya menunjukkan bahwa ia seorang manajer. 

f. Kalimat majemuk hubungan sangkalan, ditandai oleh konjungsi seolaholah, seakan-akan. 
Contoh:  Andi diam saja seakan-akan tidak peduli dengan keadaan di   sekitarnya. 

g. Kalimat majemuk hubungan akibat, ditandai oleh kata penghubung sehingga, sampai-sampai, maka. 
Contoh:  Kami tidak setuju dengan keputusan itu, maka kami protes. 

h. Kalimat majemuk hubungan tujuan, ditandai oleh konjungsi agar, supaya, biar. 
Contoh:  Ayah bekerja sampai malam biar anak-anaknya dapat   melanjutkan sekolahnya. 


i. Kalimat majemuk hubungan waktu, ditandai dengan konjungsi sejak, sewaktu, ketika, setelah, sampai, dan sebagainya. 
Contoh:  Sejak suaminya meninggal, dia belum masuk ke kantor. 

j. Kalimat majemuk hubungan penyebabab, ditandai oleh kata penghubung sebab, karena, oleh karena. 
Contoh:  Karena lima hari tidak masuk kerja, karyawan itu mendapatkan  surat peringatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Frase Nominal, Pronominal, dan Adverbial

Contoh Penulisan Kata Pengantar atau Sanwacana pada Skripsi yang Benar

Contoh Soal Tentang Majas (Gaya Bahasa)