Jenis-Jenis Frase dalam Bahasa Indonesia dan Contohnya

Guruberbahasa.com- Jenis-Jenis Frase dalam Bahasa Indonesia dan Contohnya

Frase Adalah kelompok kata / gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan dan memiliki satu makna gramatikal.

Ciri-Ciri Frase


a.    Terbentuk atas dua kata atau lebih dalam pembentukannya.
b.    menduduki fungsi gramatikal dalam kalimat.
c.    mengandung satu kesatuan makna gramatikal.
d.    bersifat nonpredikatif.

Contoh Frase:


1.    gunung tinggi
2.    guru bahasa Indonesia
3.    dengan tangan kiri
4.    tidak harus belajar
5.    membanting tulang
6.    ayah ibu
7.    kepada orang tua

KATEGORI FRASE

A.    Berdasarkan jenis/kelas kata frasa terbagi menjadi :

1.    Frasa nominal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata benda. Dapat berfungsi menggantikan kata benda.
Contoh :  buku tulis, lemari besi, ibu bapak

2.    Frasa verbal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata kerja.  Dapat berfungsi menggantikan kedudukan kata kerja dalam kalimat.    
Contoh :  sedang belajar , akan , belum muncul, baru menyadari     , tidak mandi.

3.    Frasa ajektiva, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata sifat.    
Contoh :  cukup pintar, tidak cantik, hitam manis , murah sekali , jauh.

4.    Frasa preposisional, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan kata depan.
Contoh :  di rumah, dari Bandung , ke pantai, dengan tangan kiri, oleh mereka, kepada nenek.

B.    Berdasarkan fungsi unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi :

1.    Frasa endosentris, yaitu frasa yang unsur-unsurnya berfungsi diterangkan dan menerangkan (DM) atau menerangkan dan diterangkan (MD).    
contoh : kuda hitam (DM), anak ayam (DM), sudah datang (MD) , dua orang (MD).

Macam-macam frasa endosentris:
Frasa atributif, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan pola DM atau MD.
contoh :  ibu kandung (DM, rumah ibu (DM) , tiga ekor (MD), seorang anak (MD), rumah bersejarah (MD).

Frasa apositif, yaitu frasa yang salah satu unsurnya (pola menerangkan) dapat menggantikan kedudukan unsur intinya (pola diterangkan).    
contoh :  Farah, si penari ular sangat cantik. (D M)
Yanto, anak Pak Lurah lulus ujian SPMB.  (DM)

Frasa koordinatif, yaitu frasa yang unsur-unsur pembentuknya menduduki fungsi inti (setara).      contoh :  ayah , susah senang.

2.    Frasa eksosentris, yaitu frasa yang salah satu unsur pembentuknya menggunakan kata tugas.
contoh :  dari Bandung, kepada teman , di kelurahan , ke atap rumah , pada malam hari.

C.    Berdasarkan satuan makna yang dikandung / dimiliki unsur-unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi :

1.    Frasa biasa, yaitu frasa yang hasil pembentukannya memiliki makna sebenarnya (denotasi).
contoh :  Ayah membeli kambing hitam.
Meja hijau itu milik adik.        

2.    Frasa idiomatik, yaitu frasa yang hasil pembentukannya menimbulkan/memiliki makna baru atau makna yang bukan sebenarnya (makna konotasi).    
Contoh : Pak Aldin membanting tulang demi memenuhi kebutuhan keluarganya.
Orang tua Lintang baru kembali dari Amerika.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Frase Nominal, Pronominal, dan Adverbial

Contoh Penulisan Kata Pengantar atau Sanwacana pada Skripsi yang Benar

Contoh Soal Tentang Majas (Gaya Bahasa)